Jumat, 18 Januari 2013

Pelvic Inflammatory Diseases (PID)


2.1              Pengertian
PID (Pelvic Inflammatory Disease) adalah infeksi pada bagian dalam organ reproduksi perempuan yang disebabkan oleh bakteri yang menjalar dari vagina dan leher rahim hingga dapat mencapai rahim dan ovarium.
Penyakit radang panggul (PRP) merupakan infeksi genitalia bagian atas wanita yang sebagian besar akibat hubungan seksual. Biasanya disebabkan oleh Neisseria gonore dan Klamidia trakomatis dapat pula oleh organisme lain yang menyebabkan vaginosis bakteria
2.2    Etiologi
Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, dimana bakteri masuk melalui vagina dan bergerak ke rahim lalu ke tuba falopii, 90-95% kasus PID disebabkan oleh bakteri yang juga menyebabkan terjadinya penyakit menular seksual (misalnya klamidia, gonore, mikoplasma, stafilokokus, streptokokus). Infeksi ini jarang terjadi sebelum siklus menstruasi pertama, setelah menopause maupun selama kehamilan. Penularan yang utama terjadi melalui hubungan seksual, tetapi bakteri juga bisa masuk ke dalam tubuh setelah prosedur kebidanan/kandungan (misalnya pemasangan IUD, persalinan, keguguran, aborsi dan biopsi endometrium).
Penyebab lainnya yang lebih jarang terjadi adalah:
·  Aktinomikosis (infeksi bakteri)
·  Skistosomiasis (infeksi parasit)
·  Tuberkulosis.
·  Penyuntikan zat warna pada pemeriksaan rontgen khusus.

Faktor resiko terjadinya PID:
·  Aktivitas seksual pada masa remaja
·  Berganti-ganti pasangan seksual
·  Pernah menderita PID
·  Pernah menderita penyakit menular seksual
·  Pemakaian alat kontrasepsi yang bukan penghalang

2.3    Gejala
           Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi.
Penderita merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual atau muntah.Biasanya infeksi akan menyumbat tuba falopii. Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan.Infeksi bisa menyebar ke struktur di sekitarnya, menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan perlengketan fibrosa yang abnormal diantara organ-organ perut serta menyebabkan nyeri menahun.Di dalam tuba, ovarium maupun panggul bisa terbentuk abses (penimbunan nanah). Jika abses pecah dan nanah masuk ke rongga panggul, gejalanya segera memburuk dan penderita bisa mengalami syok.
Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga terjadi sepsis.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada PID:
·  Keluar cairan dari vagina dengan warna, konsistensi dan bau yang abnormal
·  Demam
·  Perdarahan menstruasi yang tidak teratur atau spotting (bercak-bercak kemerahan di celana dalam
·  Kram karena menstruasi
·  Nyeri ketika melakukan hubungan seksual
·  Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
·  Nyeri punggung bagian bawah
·  Kelelahan
·  Nafsu makan berkurang
·  Sering berkemih
·  Nyeri ketika berkemih.
2.4  Diagnosa
           Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan panggul dan perabaan perut.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
·  Pemeriksaan darah lengkap
·  Pemeriksan cairan dari serviks
·  Kuldosentesis
·  Laparoskopi
·  USG panggul.
2.5Pengobatan
            PID tanpa komplikasi bisa diobati dengan antibiotik dan penderita tidak perlu dirawat. Jika terjadi komplikasi atau penyebaran infeksi, maka penderita harus dirawat di rumah sakit. Antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah) lalu diberikan per-oral (melalui mulut). Jika tidak ada respon terhadap pemberian antibiotik, mungkin perlu dilakukan pembedahan. Pasangan seksual penderita sebaiknya juga menjalani pengobatan secara bersamaan dan selama menjalani pengobatan jika melakukan hubungan seksual, pasangan penderita sebaiknya menggunakan kondom.
2.6  Dampak
  • Infertilitas
  • Kehamilan ektopik
  • Nyeri kronis abdomen bagian bawah
  • Jika hamil, persalinan prematur
2.7  Pencegahan
Cara terbaik untuk menghindari penyakit radang panggul adalah melindungi diri dari penyakit menular seksual. Penggunaan kontrasepsi seperti kondom dapat mengurangi kejadian penyakit radang panggul.Apabila mengalami infeksi saluran genital bagian bawah maka sebaiknya segera diobati karena dapat menyebar hingga ke saluran reproduksi bagian atas. Terapi untuk pasangan seksual sangat dianjurkan untuk mencegah berulangnya infeksi.







1 komentar:


  1. Although therapy has become more tolerable and once daily FDC tables have made it easier to adhere to prescribed treatment, it still requires that patients take their medication regularly to achieve sustained viral suppression. When treatment adherence is inadequate and replication is therefore not suppressed, But dr itua promised and fulfilled his promised to me as he said I will share his work to people that are suffering from Infertility, Herpes,Cervical Cancer,Bone Cancer,Brain Cancer,Prostate Cancer,Leukemia,Brain Tumor,Breast Cancer,Blood Cancer,Kidney Cancer,, Hepatitis A/B, Fibroid, HIV/ Aids, Alzheimer's disease, Arthritis, Copd, Diabetes, Liver/Kidney Inflamotry,Glaucoma., Cataracts,Macular degeneration,Cardiovascular disease,Lung disease.Enlarged prostate,Osteoporosis.Alzheimer's disease,
    Dementia. Fibromyalgia,Bipolar Disorder, Parkinson's disease, I have read a lot of testimony online from Jesus McKinney,Achima Abelard and Tara Omar on how dr itua heal them with his herbal medicine I contacted him on Email drituaherbalcenter@gmail.com /info@drituaherbalcenter.com. then we talk on whatsapp +2348149277967 he gave me instruction on how to drink it for two weeks then after drinking it for two weeks I went for test then I find out I was cured of HIV, I thank him allot i also send him some money for appreciation, Contact this great herbal doctor if you are a sick person.

    BalasHapus