1 Definisi Kehamilan dengan Faktor Resiko
Kehamilan dengan
faktor resiko adalah suatu kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu dan bayi
terancam. (Mochtar, 2005)
Kehamilan dengan
faktor resiko adalah kehamilan dimana ditemukannya sutu keadaan yang
mempengaruhi optimalisasi pada kehamilan yang dihadapi. (Manuaba, 2008)
2 Faktor-Faktor
Resiko pada Kehamilan
Menurut
Azrul Azwar (2008) faktor-faktor resiko pada ibu hamil
meliputi:
1. Umur
a. Terlalu muda yaitu < 20 tahun
Pada usia ini rahim dan panggul
ibu belum berkembang dengan baik sehingga perlu diwaspadai kemungkinan
mengalami persalinan yang sulit.
b. Terlalu tua yaitu > 35 tahun
Pada umur ini kesehatan dan rahim ibu sudah tidak baik seperti pada umur 20-35 tahun
sebelumnya sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya persalinan lama,
perdarahan dan resiko cacat bawaan.
2. Paritas
Paritas lebih
dari 3 perlu diwaspadai kemungkinan persalinan
lama, karena semakin banyak anak keadaan rahim ibu semakin lemah.
3. Interval
Jarak persalinan terakhir
dengan awal kehamilan sekarang < 2 tahun, bila jarak terlalu dekat maka
rahim dan kesehatan ibu bulum pulih, keadaan ini perl diwaspadai persalinan
lama, kemungkinan pertumbuhan janin kurang baik atau perdarahan.
4. Tinggi badan
Tinggi badan < 145 cm, pada
keadaan ini paerlu diwaspadai ibu yang mempunyai panggul sempit sehingga sulit
untuk melahirkan
5. Lingkar Lengan Atas
Lila
< 23,5 cm, ini berarti ibu beresiko memderita KEK (Kekurangan Energi Kronik) atau kekurangan
gizi yang lama. Pada keadaan ini perlu diwaspadai kemungkinan ibu melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah, pertumbuhan dan perkembangan otak janin
terhambat sehingga mempengaruhi kecerdasan anak dikemudian hari.
6. Riwayat Keluarga menderita penyakit
kencing manis (DM), Hipertensi dan riwayat cacat kongenital.
7. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan
tulang belakang atau panggul
Menurut
Wordpress (2008), faktor resiko atau resiko sedang dalam kehamilan yaitu:
tinggi badan kurang dari 145 cm, jarak antara kelahiran/ kehamilan kurang dari
2 tahun, paritas lebih dari 3 orang, usia >35 tahun dan <20 tahun, serta
lingkar lengan atas <23,5 cm.
Banyak Faktor yang menentukan resiko pada kehamilan contohnya:
1. Ibu hamil yang berusia diatas 35 tahun memiliki
resiko yang lebih tinggi diperlukannya operasi Caesaria
2. Bila bayi terlalu besar atau berat badan naik
terlalu berat masalah yang biasa terjadi adalah kelahiran melalui vagina
biasanya sulit terjadi.
3. Pada ibu hamil dengan factor resiko usia diatas 35
tahun, bayi biasannya berada pada posis yang menimbulkan komplikasi pada saat
kelahiran, seperti pada bagian pantat atau kaki yang berada di bawah.
4. Placenta previa suatu keadaan dimana placenta
menutup saluran rahim baik sescara keseluruhan maupun hanya sebagian, yang
menyebabkan diperlukannya operasi Caesar.
3 Tanda-Tanda
Bahaya pada Kehamilan
Tanda-tanda bahaya
pada kehamilan adalah keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu atau janin
yang dikandungnya.
Tanda bahaya pada kehamilan
adalah:
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak
menghilang
c. Perubahan visual yang hebat
d. Nyeri abdomen yang hebat
e. Bayi kurang bergerak seperti biasa
f. Pembengkakan pada wajah dan tangan
(Manuaba, 2008)
4. Faktor
Resiko Umur >35 Tahun
Masalah-masalah utama pada resiko
kehamilan usia diatas 35 tahun adalah yang sering ditemukan para dokter pada
wanita hamil dengan usia diatas 35 tahun seperti diabetes gestasional (diabetes
yang muncul pada saat kehamilan), tekanan darah tinggi dan juga masalah-masalah
pada janin. Wanita hamil dengan usia lebih tua akan lebih sering mengalami
masalah pada kandung kemih dibandingkan wanita hamil dengan usia yang lebih
muda. Resiko lainnya adalah resiko keguguran yang lebih besar.
Kehamilan diusia > 35 tahun terjadi
gangguan pada sistem hormon seperti hormon progesteron dan estrogen. Selain
jumlah sel telur yang sedikit juga berpengaruh terhadap kemampuan rahim untuk
menerima bakal janin dan embrio faktor ini terkadang mengalami kesulitan untuk
melekat dilapisan dinding rahim atau endometrium, ini dapat meningkatkan
terjadinya keguguran. (Ridwanamiruddin, 2007)
Resiko bagi sang Ibu diantaranya
adalah:
1. Tekanan darah tinggi dan diabetes.
2. Pendarahan yang dapat membahayakan Ibu dan
bayinya.
3. Bayi dilahirkan secara Caesar.
4. Terjadi kehamilan diluar rahim.
Sedangkan resiko pada bayi adalah:
1. Cacat bawaan, bisa berupa kelainan kromosom pada
anak
2. Keguguran, dikarenakan penurunan kemampuan rahim
untuk menerima janin
3. Resiko meninggalnya bayi yang dilahirkan
4. Persalinan dengan bayi prematur (berat lahir
rendah) (Saifudin, 2009)
5. Penatalaksanaan
Kehamilan pada usia
> 35 tahun memerlukan pengawasan dan penanganan dini, diawasi dan ditangani
oleh dokter ahli kandungan sejak dini yaitu perlu melakukan beberapa
pemeriksaan seperti:
a. Pemeriksaan laboraturium untuk memeriksa gula
darah untuk memastikan ada atau tidak penyakit diabetes militus
b. Pemeriksaan darah ibu untuk mengetahui adanya
kelainan kromosom
c. Menjalani upaya medis untuk mencegah hipertensi,
dan cacat bawaan
d. Pemberian asam folat yang cukup pada ibu hamil
karena dapat mengurangi resiko cacat bawaan diberikan sampai usia kehamilan 12
minggu/ masa pembentukan organ janin.ibu hamil pada usia > 35 tahun perlu medapat
penangan untuh mencegah kelahiran prematur. (Ridwanamiruddin, 2007)
6. Definisi
Kehamilan Dengan Faktor Resiko Paritas > 3 Orang
Sumber
yang didapat dari Wikipedia terdapat istilah tentang paritas yaitu :
- Primipara yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan satu kali melahirkan untuk pertama kali.
- Multipara yaitu Seorang wanita yang melahirkan lebih dari satu kali.
Paritas 2-3 merupakan paritas
paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal dan paritas tinggi lebih dari
5 kali mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. (Prawihardjo, 2006)
Resiko
pada paritas 2-3 dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangan resiko pada
paritas tinggi dapat di kurangi dan di cegah dengan keluarga berencana.
Pengelompokkan
paritas ditinjau dari tingkatannya paritas di kelompokkan menjadi 3 antara lain
:
1. Paritas rendah atau primipara
Paritas rendah atau primipara
meliputi nullipara dan primipara.
2. Paritas sedang atau multipara
Paritas sedang atau
multipara di golongkan pada hamil dan bersalin 2-4 kali pada parita sedang ini,
sudah masuk kategori rawan terutama pada kasus-kasus obstetri yang jelek, serta
interval kehamilan yang telah terlalu dekat kurang dari 2 tahun.
3. Paritas tinggi
Kehamilan dan persalinan pada
paritas tinggi atau grandemultipara ádala ibu hamil dan melahiran 5 kali lebih,
paritas tinggi merupakan paritas rawan oleh karena paritas tinggi banyak
kejadian-kejadian obstetrik.
Paritas adalah jumlah persalinan
yang pernah di alami oleh wanita. Paritas lebih dari 3 orang adalah jumlah
persalinan yang di alami oleh wanita yang lebih dari 3 kali. ( Mc Donald, 2008
)
6.1 Penatalaksanaan
Kehamilan
dengan faktor resiko dapat dicegah bila gejalanya dapat ditemukan sedini
mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikannya. Pencegahannya dapat dilakukan
dengan:
- Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dan teratur ke petugas kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan.
- Ibu hamil mendapatkan imunisasi TT 1 dan TT 2
- Bila ditemukan dengan kelainan resiko tinggi, pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif
- Mengkonsumsi makanan dengan pola makan teratur dan gizi seimbang.
Kehamilan dengan
faktor resiko dapat dihindari dengan mengenali tanda-tanda kehamilan beresiko
serta segera datang ke petugas kesehatan bila ditemukan tanda-tanda bahaya
kehamilan. (Mc. Donald, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar